Senin, 19 Oktober 2009

BAB I Achmad Fauzi Sulton (224107015)



BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik memiliki dampak yang positif terhadap dunia penerbangan, hal ini dapat terlihat dari meningkatnya pergerakan lalu lintas penumpang dan barang di Indonesia menuju ke berbagai belahan dunia dengan moda transportasi udara . Meningkatnya volume pengiriman barang (kargo) melalui moda tansportasi udara mengakibatkan persaingan antar operator penerbangan asing dalam menawarkan space cargo (ruangan kargo) untuk mengangkut barang (kargo) menuju berbagai belahan dunia. Para operator penerbangan asing berlomba-lomba dalam menawarkan jasanya dengan strategi masing-masing, untuk memenuhi target break down atau jumlah penurunan barang disuatu bandara dan merebut pangsa pasar. Saudi Arabian airlines merupakan salah satu perusahaan penerbangan asing yang beroperasi di Indonesia dan beberapa Negara Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Afrika. Saudi Arabian airlines tidak hanya mengangkut penumpang dari berbagai Negara menuju Indonesia atau sebaliknya tetapi perusahaan ini juga mengangkut barang-barang (kargo) dari Indonesia menuju beberapa negara di berbagai dunia.

Melalui General Sales Agent (GSA) PT. Ayuberga, Saudi Arabian Airlines berupaya untuk meningkatkan Volume penjualan space kargo ekspor dari Indonesia menuju beberapa Negara yang dilaluinya. Banyaknya perusahaan penerbangan asing sejenis yang tidak hanya mengangkut penumpang tetapi juga mengangkut barang-barang ekspor dari Indonesia ke beberapa negara, Membuat PT. Ayuberga selaku General Sales Agent (GSA) Saudi Arabian Airlines dalam hal penjualan space kargo harus merumuskan perencanaan strategi pemasaran untuk memenuhi target breakdown terhadap pengiriman kargo ekspor.

Perumusan strategi dan kebijakan pemasaran dalam upaya memenuhi target breakdown serta mampu merebut pangsa pasar memerlukan perencanaan yang baik. Perumusan tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi baik internal maupun eksternal perusahaan, sehingga realisasi terhadap target breakdown yang telah direncanakan dapat terpenuhi atau bahkan merebut pangsa pasar kargo ekspor untuk rute Jakarta-Jeddah pada tahun 2008.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat tema “STRATEGI PEMASARAN SPACE KARGO EKSPOR DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET BREAKDOWN RUTE JAKARTA-JEDDAH TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN PT. AYUBERGA GSA SAUDI ARABIAN AIRLINES DENGAN MENGUNAKAN ANALISIS SWOT “. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rumusan kebijaksanaan strategi perusahaan dalam upaya memenuhi target breakdown tahun 2008 rute Jakarta-Jeddah pada perusahaan PT. Ayuberga GSA Saudi Arabian Airlines.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas penulis mengidentifikasikan masalah pada:

a) Berkurangnya target breakdown pada tahun 2007 untuk rute Jakarta-Jeddah pada PT. AYUBERGA GSA Saudia Arabian Airlines.

b) Banyaknya maskapai asing sejenis yang menjual space kargo untuk rute yang sama sehingga market share (Pembagian pasar) Saudia Arabian Airlines menjadi berkurang.

c) Naiknya harga minyak dunia yang berakibat pada naiknya harga avtur sehingga tariff yang dikenakan meningkat dan berdampak terhadap berkurangnya volume penjualan space kargo ekspor.

2. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu meluas maka penulis hanya membatasi masalah pada Strategi pemasaran ruang kargo ekspor pada pesawat boeing 747-400 rute berjadwal, penerbangan Jakarta-Jeddah pada perusahaan PT. Ayuberga GSA Saudi Arabian Airlines pada tahun 2008 dengan analisis SWOT.

3. Pokok Permasalahan

a) Bagaimana analisis SWOT dalam bisnis PT. Ayuberga sebagai GSA Saudi Arabian Airlines?

b) Bagaimana strategi pemasaran untuk memenuhi target breakdown tahun 2008 pada Perusahaan PT. Ayuberga sebagai GSA Saudi Arabian Airlines?

c) Kebijakan apakah yang akan ditempuh Pada Perusahaan PT. Ayuberga sebagai GSA Saudi Arabia Airlines dalam upaya memenuhi target breakdown tahun 2008?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a) Untuk Merumuskan Strategi Pemasaran ruang kargo ekspor dalam upaya memenuhi target breakdown rute Jakarta – Jeddah pada Perusahaan PT. Ayuberga GSA Saudi Arabian Airlines.

b) Menganalisis bisnis melalui analisis SWOT pada Perusahaan PT. Ayuberga GSA Saudi Arabian Airlines.

c) Untuk mengetahui Kebijakan Pada Perusahaan PT. Ayuberga GSA Saudi Arabian Airlines dalam upaya memenuhi target breakdown tahun 2008.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan terutama dalam bidang manajemen strategi dan pemasaran untuk memenuhi target breakdown untuk Rute Jakarta-Jeddah pada Perusahaan PT. Ayuberga GSA Saudi Arabian Airlines tahun 2008.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan pada Perusahan PT. Ayuberga GSA Saudi Arabian Airlines dalam merumuskan strategi pemasaran dan penentuan kebijakan untuk memenuhi target breakdown untuk rute Jakarta-Jeddah tahun 2008.

c. Bagi Sekolah Tinggi Manajemen Transpor (STMT) Trisakti

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi penelitian selanjutnya yang akan membahas topik yang sama dan sebagai informasi tambahan dalam ilmu pengetahuan terhadap bidang manajemen strategi dan pamasaran.

D. Metode Penelitian

Didalam pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperlukan, dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar diketahui teknik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data. Adapun metode yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan data

a. Penelitian Lapangan ( field research )

Metode pengumpulan data dan informasi dengan mengadakan tinjauan langsung ke perusahaan guna mengamati secara langsung objek yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang akan diteliti dalam menganalisis topik yang dipilih. Untuk memperoleh data ini, yaitu melalui:

1) Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan berkomunikasi Tanya jawab secara langsung dengan orang yang diberikan wewenang untuk memberikan data dengan mencatat jawaban dari responden atas pertanyaan dari peneliti (atau kolaboratornya) sebagai pewawancara (interviewer) dengan alat atau instrumen interview list (daftar wawancara).

2) Observasi

Yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan langsung fakta yang dijumpai pada objek penelitian serta data yang diberikan oleh perusahaan.

3) Kuesioner

Yaitu dengan cara meminta kepada responden untuk menulis sendiri jawaban atau penadapat atas pertanyaan peneliti yang termuat dalam kuisioner (daftar pertanyaan tertulis, atau angket) yang diberikan kepada responden. Alat atau instrumen yang digunakan untuk survey kuesioner berupa daftar pertanyaan itu yang disebut kuesioner atau angket.

b. Penelitan kepustakaan (library research)

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari, membaca, mencatat dan mengumpulkan bahan bacaan dari literatur-literatur yang terdapat diperpustakaan, maupun dari materi-materi perkuliahan, serta data-data dari sumber-sumber tertentu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Metode Analisis Data

Teknis analisis data yang penulis gunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan salah-satu model lingkungan perusahaan yang berfungsi untuk menjelaskan pertanyaan dimana posisi perusahaan sekarang, serta menjelaskan strategi apa yang nantinya cocok digunakan untuk perusahaan agar kelemahan serta ancaman yang dimiliki saat ini dapat dijadikan kekuatan serta peluang yang membuat perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan asing.

Analisis SWOT adalah mengindentifikasikan faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Metode analisis SWOT, yaitu mengumpulkan data-data dari sisi lingkungan eksternal perusahaan maupun dari sisi internal perusahaan. Dari sisi eksternal perusahaan, maka akan diperoleh informasi tentang kesempatan (opportunities) yang dapat dimanfaatkan dan ancaman ( threat) yang harus dihindarkan. Serlanjutnya dari sisi lingkungan internal perusahaan, akan diperoleh informasi tentang kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). (Fredy Rangkuti, “Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis “ 2006: 15)

Setelah mengetahui berbagai aspek baik dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan, maka akan diketahui posisi perusahaan dari kuadran analisis SWOT, sehingga dapat diketahui kebijakan perencanaan strategis maupun pemasaran perusahaan dalam upaya memenuhi target breakdown rute Jakarta-Jeddah tahun 2008.


1 komentar: