Senin, 19 Oktober 2009

BAB I Rhea Zagita Nurjanah (224107297)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan teknologi yang terarah kepada teknologi canggih pada akhir-akhir ini, dan adanya peningkatan kebutuhan dan keinginan manusia baik dalam jumlah, variasi macamnya, dan tingkat mutunya. Perkembangan ini menimbulkan kemampuan menyediakan atau menghasilkannya. Peningkatan kemampuan penyediaan atau pelayanan dalam bidang jasa yang dibutuhkan manusia merupakan usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut secara efektif dan efisien. Usaha-usaha ini dilakukan agar dapat dicapai tingkat keuntungan yang diharapkan, yang dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan dan perkembangan organisasi perusahaan.

Transportasi merupakan salah satu aspek ekonomi yang sangat dinamis dan mengalami perubahan terus-menerus sepanjang masa. Pada jaman modern seperti ini, jarak antara suatu negara ke negara lain bisa ditempuh dengan waktu yang singkat terutama bila menggunakan jasa transportasi udara.

Hal ini berarti transportasi merupakan salah satu jasa yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat tujuan. Untuk menunjang tujuan tersebut maka perlu adanya transportasi dan peran Biro Perjalanan (Travel Agent) menyongsong industri pariwisata. Peran Travel Agent dan Airlines sangat mendukung dalam memajukan kelancaran usaha pariwisata terutama di negara kita sendiri yaitu Indonesia.

Dalam rangka pembangunan dan perkembangan transportasi udara, Airlines berperan sebagai pihak pertama yang menyediakan media transportasi khususnya pesawat terbang, sedangkan Travel Agent sebagai agent jasa yang melakukan penjualan tiket, paket tur, dan akomodasi lainnya seperti voucher hotel, transportasi ke bandara, dan lain sebagainya. Konsumen sebagai pihak ketiga yang menggunakan jasa wisata dan transportasinya sebagai katalisator (penyambung) untuk pembangunan daerah-daerah baru sebagai daerah tujuan wisata. Travel Agent menduduki tempat yang paling terpenting dalam perindustrian pariwisata, terutama dalam sektor perekonomian yang berguna bagi daerah pembangunan di Indonesia.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern dalam dunia pelayanan jasa khususnya jasa penerbangan, membuat perusahaan-perusahaan penerbangan meningkatkan teknologi yang mereka miliki salah satunya dalam hal teknologi yang digunakan pada sistem reservasi mereka. Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk dapat memberikan peningkatan pelayanan secara maksimal. Karena dengan teknologi tersebut di samping untuk memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan diharapkan dapat meningkatkan angka penjualan tiket perusahaan.

Dalam perekonomian yang pesat dalam pariwisata serta tumbuhnya dunia transportasi, maka menjamurlah kantor-kantor travel agent yang menjadi tempat terpenting dalam industri pariwisata. PT. Panorama Tur cabang Jakarta sebagai salah satu travel agent yang ada di Indonesia selalu ingin berkembang agar dapat bersaing dengan travel agent lainnya. PT. Panorama Tur cabang Jakarta selalu melaksanakan koreksi dan pembenahan diri dalam perusahaannya terutama dalam penjualan tiket pesawat.

Untuk mencapai suatu kepuasan konsumen, sudah dipastikan tidak cukup dengan hanya memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan menguasai bidangnya serta fasilitas yang menunjang saja, tetapi hal ini juga perlu suatu peran penunjang penting lainnya yang dinamakan promosi dalam upaya meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan.

PT. Panorama Tur cabang Jakarta mempunyai target penjualan yaitu mencapai 20.000 tiket dalam satu bulan tetapi pada tahun 2007 hanya 3.000 tiket yang terjual setiap bulannya. Sedangkan pada tahun 2008 target penjualan tiket pesawat pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta mengalami peningkatan yaitu sebanyak 6.000 tiket yang habis terjual setiap bulannya dan pada tahun 2008 target penjualan mencapai 7.000 tiket per bulannya. Walaupun PT. Panorama Tur cabang Jakarta belum dapat mencapai target yang diinginkan, tetapi perusahaan ini mampu untuk bersaing dengan travel agent lainnya yang ada di Indonesia.

Persaingan yang sangat ketat dalam industri pariwisata, dibutuhkan strategi-strategi yang tepat dalam melakukan evaluasi untuk dapat menghadapi persaingan tersebut. PT. Panorama Tur cabang Jakarta dapat menggunakan teknik Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats), dengan teknik analisis SWOT ini PT. Panorama Tur cabang Jakarta dapat mengambil langkah strategi-strategi apa yang harus diambil untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan perusahaan, merebut peluang yang ada, dan mengatasi segala ancaman yang mungkin terjadi, sehingga perusahaan dapat bertahan, tumbuh, dan berkembang. Oleh karena itu, penentuan dan perencanaan strategi di tahun ini dan di tahun-tahun yang akan datang sangat penting untuk dapat menjalankan perusahaan sesuai visi dan misi.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul : “STRATEGI PENINGKATAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA PT. PANORAMA TUR CABANG JAKARTA TAHUN 2010”.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi permasalahan yang terkait dengan penelitian ini adalah :

a. Kurangnya promosi yang dilakukan

b. Adanya pergerakan tarif (class of services)

c. Turunnya pendapatan masyarakat yang menyebabkan menurunnya keinginan untuk melakukan perjalanan via udara

d. Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas

e. Masalah tingkat persaingan antara perusahaan sejenis yang semakin tajam

2. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi pembahasan masalah hanya pada strategi peningkatan penjualan tiket pesawat pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta tahun 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010.

3. Pokok Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan pembatasan masalah di atas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimana faktor-faktor strategis internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta ?

b. Bagaimana faktor – faktor strategis eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta ?

c. Bagaimana strategi peningkatan penjualan tiket pesawat pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui faktor – faktor strategis internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta.

b. Untuk mengetahui faktor – faktor strategis eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta.

c. Untuk mengetahui bagaimana strategi peningkatan penjualan tiket pesawat pada PT. Pamorama Tur cabang Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian bermanfaat untuk dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai Analisis SWOT, pelaksanaan dan kinerja pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta.

b. Bagi PT. Panorama Tur cabang Jakarta

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan dan langkah – langkah kebijakan dengan melihat kondisi lingkungan internal maupun eksternal perusahaan dalam upaya perencanaan dan pencapaian tujuan perusahaan.

c. Bagi Lembaga STMT Trisakti dan Masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang sekaligus bahan kepustakaan di perpustakaan.

D. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dan teknik analisis data sebagai berikut :

1. Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini jenis data yang digunakan penulis adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang dianalisis secara deskriptif dan dengan melakukan studi perbandingan berdasarkan sumber-sumber referensi yang dapat dipercaya serta pengamatan langsung mengenai faktor-faktor strategis internal dan eksternal pada perusahaan. Sumber data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, menurut Freddy Rangkuti (2006 : 22) data itu seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok, analisis pemerintah, dan analisis kelompok kepentingan tertentu. Sedangkan sumber data internal, seperti : laporan keuangan, laporan kegiatan sumber daya manusia, laporan kegiatan operasional, dan laporan kegiatan pemasaran.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (field research)

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan secara langsung dari objek penelitian. Riset dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

1) Observasi (Pengamatan)

Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian.

2) Interview (Wawancara)

Metode pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung kepada karyawan dan konsumen pada PT. Panorama Tur cabang Jakarta.

b. Penelitian Kepustakaan (library research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari data dan informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal, diktat serta sumber-sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan pokok pembahasan yang diteliti.

3. Teknik Analisis Data

Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis dan membahas perumusan masalah yang diteliti yaitu dengan menggunakan teknik Analisis SWOT. Dengan menggunakan analisis ini dapat memungkinkan perusahaan untuk memformulasikan dan menerapkan strategi pemasaran, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (2006:18-19) adalah identifikasi faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

Formulasi strategi disusun berdasarkan analisis yang diperoleh dari penerapan model SWOT. Adapun bentuk dari penerapan model antara lain :

a. Tabel IFAS dan EFAS menurut Feddy Rangkuti (2006:149-150)

Dalam suatu tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dirumuskan faktor-faktor strategis internal dalam kerangka kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) perusahaan. Dimana faktor-faktor strategis internal tersebut diberikan bobot, rating, dan skor. Begitu pula dengan tabel EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) yang juga dirumuskan faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka peluang (opportunities) dan ancaman (threats) perusahaan. Dimana faktor-faktor strategis eksternal tersebut diberikan bobot, rating, dan skor.

b. Analisis SWOT menurut diagram Freddy Rangkuti (2006:19)

Hasil perhitungan skor dari faktor-faktor strategis internal berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dan faktor-faktor strategis eksternal berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats), dapat menunjukkan posisi perusahaan pada salah satu kuadran dari empat kuadran berikut :

Kuadran I : Pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

Kuadran II : Strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III : Kuadran ini mirip dengan Question Mark pada BCG (Boston Consulting Group) matrik.

Kuadran IV : Perusahaan menghadapi kelemahan dan ancaman internal.

c. Strategi matriks SWOT menurut Freddy Rangkuti (2006:31&35)

Hasil dari analisis masing-masing kuadran, maka dapat dilanjutkan kedalam model-model kuantitatif perumusan strategi.

Strategi matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan. Adapun empat kemungkinan alternatif strategis adalah :

1) Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST : Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3) Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

d. IE matriks menurut Freddy Rangkuti (2006:151)

Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.

E. Sistematika Penulisan

Susunan skripsi ini dibagi penulis dalam lima bab, masing-masing sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memberikan uraian secara sistematis tentang teori-teori yang terkait dengan variabel penelitian serta teori-teori lain yang mendukung variabel penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM PT. SIKUMBANG TUR

Bab ini berisi hal-hal yang mencakup sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajemen serta kegiatan usaha.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisis data menggunakan SWOT berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh PT. Panorama Tur cabang Jakarta.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan mengemukakan tentang kesimpulan dari Bab IV serta saran-saran yang mungkin bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar