Kamis, 22 Oktober 2009

BAB I Didi Susanto (224107037)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan sarana transportasi mempunyai andil besar dalam sejarah peradaban manusia, yaitu antara lain memindahkan manusia dan barang dari suatu kota ke kota lain, penemuan sumber-sumber daya dan memajukan kesejahteraan. Beberapa tahun belakangan ini, dimana tingkat kebutuhan manusia akan barang dan jasa meningkat, masyarakt membutuhkan sarana transportasi yang mampu memenuhi kebutuhan bergerak secara optimal.
Industri penerbangan nasional berkembang dengan cukup pesat, yang mana harga tiket penerbangan untuk berbagai rute domestik secara rata-rata turun hingga 35 persen dari harga sebelum deregulasi. Frekuensi penerbangan pun meningkat sangat pesat dan mampu membawa penumpang hingga lebih dari 25 juta orang per tahun.
Frekuensi penerbangan dan pilihan jam terbang, umumnya bervariasi pada tiap-tiap perusahaan penerbangan, hal tersebut memungkinkan para calon penumpang untuk lebih leluasa dalam memilih jam penerbangannya sesuai kebutuhannya. Karena itulah maka masing-masing perusahaan penerbangan berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan harga khusus untuk dapat meraih pasar sebanyak-banyaknya, karena citra dan kepercayaan masyarakat adalah kunci untuk tetap dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan penerbangan lain.
Dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang berpergian menggunakan jasa angkutan udara sebagian kurang merasa puas dengan frekuensi penerbangan yang diberikan, bahkan kadang-kadang tidak terangkut karena terbatasnya jumlah frekuensi penerbangan yang ada. Maka frekuensi penerbangan yang ada saat ini serta penambahan jam penerbangan yang tentunya atas izin dan control dari pemerintah akan memberikan alternatif lain bagi calon penumpang untuk memilih jam penerbangan sesuai kebutuhannya. Dan diharapkan kebutuhan para calon penumpang dapat terpenuhi.
Lion Air termasuk perusahaan penerbangan swasta yang terbesar di Indonesia. Saat ini Lion Air menggunakan pesawat Boeing 737-900ER, Boeing 737-400 untuk rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta. Untuk menampung tingginya permintaan transportasi udara, Lion Air telah memilih armada Boeing yang sangat efisien dan dilengkapi oleh pesawat komersial berkoridor tunggal yang paling canggih di dunia. Dengan tambahan Boeing 737-900ER terbarunya, Lion Air akan mampu menawarkan lebih banyak penerbangan non-stop dengan tarif terjangkau ke berbagai tujuan. Saat ini Lion Air memiliki 15 buah pesawat B737-900ER, 7 diantaranya adalah konfigurasi kelas ekonomi dengan total tempat duduk sebanyak 220 buah. 8 lainnya dalam konfigurasi dual-class, meliputi 10 tempat duduk kelas bisnis dan 210 tempat duduk kelas ekonomi. Lion Air memiliki 10 buah 737-400 dalam armadanya yang memiliki 8 tempat duduk kelas bisnis dan 150 tempat duduk kelas ekonomi.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis memilih judul “ANALISIS KEBUTUHAN FREKUENSI DAN JADWAL PENERBANGAN BERDASARKAN JUMLAH PENUMPANG RUTE JAKARTA-UJUNG PANDANG-JAKARTA PADA PT LION MENTARI AIRLINE TAHUN 2009”.

B.     Perumusan Masalah
1.        Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas oleh penulis sehubungan dengan judul yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
a.         Meningkatnya permintaan untuk rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta yang menjadikan persaingan sangat ketat.
b.         Jumlah penumpang yang berfluktuasi rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta pada PT Lion Mentari Airline.
c.         Terbatasnya jumlah frekuensi dan jadwal penerbangan yang ada rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta pada PT Lion Mentari Airline.
2.        Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini hanya pada masalah yang mengacu pada kebutuhan frekuensi dan jadwal penerbangan berdasarkan jumlah penumpang rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta pada PT Lion Mentari Airline 2009.
3.        Pokok Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka pokok masalah adalah :
a.       Bagaimana perekonomian dan persaingan rute Jakarta-Ujung Pandang -Jakarta?
b.      Bagaimana perkembangan dan perkiraan penumpang rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta pada PT Lion Mentari Airline tahun 2009?
c.       Bagaimana perkembangan kebutuhan frekuensi dan jadwal penerbangan baru rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta pada PT Lion Mentari Airline tahun 2009?
C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.        Tujuan Penelitian
a.        Untuk mengetahui perekonomian dan persaingan rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta.
b.        Untuk mengetahui perkembangan dan perkiraan penumpang rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta pada PT Lion Mentari Airline tahun 2009.
c.        Untuk mengetahui perkembangan kebutuhan frekuensi dan jadwal penerbangan baru rute Jakarta-Ujung Pandang-Jakarta pada PT Lion Mentari Airline tahun 2009.
2.        Manfaat Penelitian
a.        Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai transportasi udara khususnya dalam menentukan kebutuhan frekuensi dan jadwal penerbangan berdasarkan jumlah penumpang.

b.        Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi perkembangan jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan guna menunjang kegiatan perusahaan.
c.        Bagi lembaga STMT
Penelitian ini juga dapat dijadikan tambahan khasanah perpustakaan dan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
D.    Metodologi Penelitian
1.        Jenis dan Sumber Data
a.        Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif (data numerik) dan kualitatif (data kategori) perusahaan.
b.        Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang sudah ada atau data berdasarkan dokumentasi perusahaan.
2.        Metode Pengumpulan Data
a.          Penelitian Lapangan (Field Research)
a)      Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang terjadi untuk memperoleh gambaran yang jelas dari keadaan yang sebenarnya.

b.         Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk mendapatkan data sekunder, penulis melakukan pencarian data melalui buku-buku, dokumen, dan literature yang dapat dijadikan landasan teori yang ada kaitannya dengan masalah penelitian yang dilakukan penulis.
3.        Metode Analisis Data
a.    Analisis Trend Linier.
Trend Linier sebagai alat untuk meramalkan jumlah penumpang yang akan dijadikan dasar dalam perhitungan (Supranto, 2000:140). Trend Linier memiliki persamaan garis lurus dengan rumus sebagai berikut :
      Y = a + bX
Untuk menentukan garis trend, terlebih dahulu harus dicari nilai a dan b,      artinya jika nilai a dan b sudah diketahui maka garis trend dapat dibuat. Untuk mendapatkan nilai a dan b bisa menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square) dengan rumus :

                  a = ∑ Y           dan                  b = ∑ XY
                          n                                            ∑ X2

Keterangan :          X = periode waktu (triwulan)
                              Y = data berkala atau nilai trend untuk periode tertentu
                              a = konstanta, nilai Y jika X = 0
                              b = koefisien X, kemiringan garis trend         
b.      Sebagai standar tingkat penumpang yang terisi untuk setiap flights, apabila data %SLF (Seat Load Factor) belum ada, dapat dihitung (Nasr, 1995 : 116) dengan rumus seperti berikut ini :
%SLF = RPK x 100%
               ASK
                  RPK (Revenue Pax Kilometer) = Seat Sold x Distance (dalam km)
                  ASK (Available Seat Kilometer) = Seat Available x Distance (dalam km)
c.       Jumlah Kebutuhan Frekuensi.
Setelah diketahui berapa standar penumpang terisi untuk setiap flights, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan frekuensi penerbangan dengan menggunakan rumus :
                  Jumlah Frekuensi = ∑ Jumlah Penumpang/tahun
                                                    %SLF x Kap. Pesawat
d.        Buat jadwal penerbangan tambahan yang baru dengan melihat jadwal yang sudah ada dengan pertimbangan market preference (dari segi customer) juga dengan melihat dari ketersediaan atau availability pesawat.
e.         Setelah membuat jadwal tambahan yang baru, langkah selanjutnya adalah membuat alokasi penggunaan pesawat dengan rotation diagram.
E.     Sistematika Penulisan
Penulis menggambarkan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I                   PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II                  LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tentang definisi dan teori-teori yang berhubungan dengan pokok bahasan skripsi ini seperti, pemasaran, transportasi, frekuensi, penumpang, skedul penerbangan, sifat atau karakteristik dan fungsi jasa angkutan udara, arti dan kegunaan ramalan, jadwal penerbangan, produk perusahaan penerbangan, rencana pokok produksi dan satuan ukur produksi jasa angkutan udara serta market share dan traffic share.
BAB III                GAMBARAN UMUM PT LION MENTARI AIRLINE
Bab ini berisi mengenai gambaran umum perusahaan yaitu sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan perkembangan bidang usaha.
BAB IV                ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menyajikan data dari hasil penelitian, analisa ramalan penumpang, ramalan kebutuhan frekuensi, jadwal penerbangan baru dan rotation diagram.


BAB V                  PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir, pada bab penutup ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran-saran kepada PT Lion Mentari Airline.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar