Rabu, 28 Oktober 2009

BAB I Ibnu Ballia (224107xxx)


BAB I

PENDAHULUAN


A.          Latar Belakang

Pendapatan merupakan suatu tujuan perusahaan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dengan dasar profit oriented, bahkan pendapatan menjadi ukuran maju dan mundurnya manajemen perusahaan terhadap keberlangsungan hidup perusahaan. Pendapatan perusahaan yang diperoleh dari hasil usaha dan kegiatan perusahaan selama periode waktu tertentu relatif untung dan kadang-kadang rugi, jika pendapatan itu memiliki selisih saldo minus atau surplus terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan untuk operasional dalam proses kegiatannya.
Setiap perusahaan baik swasta, maupun BUMN pasti memiliki rencana strategis dalam menyusun rancangan anggaran dan pendapatan yang berimbang dalam memperoleh yang lebih menguntungkan melalui kebijaksanaan yang berhubungan dengan jasa pelayanan bagi konsumen atau pelanggan. Begitu pula dalam penentuan pelayanan pelanggan agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen/ pelanggan dalam bentuk ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, guna kelancaran kegiatan perusahaan.
Salah satu dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan harus menentukan sistem dan prosedur yang mudah dalam cara pembayaran para pelanggan pengguna jasa pelayanan. Perusahaan harus dapat menunjang pelaksanaan strategi dalam meningkatkan pendapatan melalui kemudahan dan kelancaran pembayaran.
PT. Angkasa Pura II (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang secara teknis operasional di bawah Departemen Perhubungan ini mempunyai tujuan mengemban misi yang sangat strategis serta mengusahakan sekaligus memupuk pendapatan melalui penyelenggaraan serta pengelolaan berbagai kegiatan usaha dalam bidang jasa kebandarudaraan dan pelayanan keselamatan penerbangan, secara komersial. Dilihat dari fungsinya PT. Angkasa Pura II (Persero) mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyediaan, pengelolaan dan pelayanan di bidang jasa kebandarudaraan serta keselamatan penerbangan.
Salah satu bandar udara yang paling besar dan modern di Indonesia yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) yang akan menjadi pusat informasi bagi Penulis adalah Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta, tugas utama PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah dalam rangka menunjang dan mengupayakan kelancaran serta keselamatan perhubungan udara yaitu meliputi kelancaran arus penumpang, barang, pos dan pelayanan keselamatan penerbangan baik domestik maupun international dari dan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang mengemban misi dari Pemeritah untuk meningkatkan penerimaan negara termasuk devisa dari seluruh kegiatan usahanya, PT. Angkasa Pura II (Persero) senantiasa berupaya mendayagunakan seluruh asset yang dimiliki secara optimal. Hal ini sebagai upaya agar seluruh bidang usaha yang dikelola dapat memberikan kontribusi maksimal dalam meningkatkan pendapatan perusahaan maupun devisa negara melalui jasa kebandarudaraan.
Salah satu sektor pendapatan yang perlu ditingkatkan sebagai sumber pendapatan PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah dari pendapatan jasa non aeronautika, pendapatan jasa non aeronautika secara keseluruhan dari pendapatan PT. Angkasa Pura II (Persero), yaitu 35% jika dibandingkan dengan pendapatan jasa aeronautika yaitu 65 %.
Berdasarkan hasil pengamatan sementara terhadap mekanisme pengelolaan dan pengolahan data pendapatan jasa non aeronautika pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Soekarno – Hatta, masih terdapat beberapa hal yang memberikan indikasi bahwa pengelolaan pendapatan jasa non aeronautika ini cenderung belum dilakukan secara optimal yang didasarkan atas prinsip-prinsip sistem organisasi dengan unit kerja terkait.
Adapun hal-hal yang terkait yaitu :
1.        Dalam pengelolaan pendapatan jasa non aeronautika masih  terdapat unit-unit kerja yang cenderung bersikap lebih mengutamakan kepentingan unit kerjanya sendiri, serta bersikap kurang peduli terhadap adanya keharusan menjalin hubungan kerjasama, sehingga berakibat diterimanya data dari pengguna fasilitas bandar udara sebagai bahan analisa pendapatan jasa non aeronautika kurang lengkap dan kurang akurat.
2.        Mekanisme kerja dalam melaksanakan proses pendapatan jasa non Aeronautika, Bidang Komersial belum sepenuhnya melaksanakan sistem koordinasi dengan unit terkait, seperti Bidang Teknik Umum, Bidang Teknik Listrik Mekanikal & Peralatan, Bidang Teknik Elektronika dan Lain–lain, sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan data yang digunakan sebagai dasar pembuatan faktur tagihan pendapatan jasa non aeronautika.

Hal-hal tersebut menunjukan bahwa mekanisme pengelolaan pendapatan jasa non aeronautika pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Soekarno – Hatta belum sepenuhnya dilaksanakan secara efektif, disebabkan kurang efektifnya sistem Koordinasi Bidang Komersial dengan unit kerja terkait dengan pengolahan data pendapatan jasa non aeronautika.
Berdasarkan uraian diatas, Penulis dapat menuangkan pokok permasalahan yang ada ke dalam sebuah tema penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ PENGARUH TAGIHAN BIAYA LISTRIK YANG TERTUNDA TERHADAP PENDAPATAN NON AERONAUTIKA PT. (PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA “

B.            Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun penelitian yang diwujudkan dalam Tugas Akhir ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :

a.      Tujuan Penulisan

Antara lain adalah sebagai salah satu bentuk persyaratan kelulusan D3 Manajemen Bandar Udara (MBU) STMT Trisakti Jakarta, dan selanjutnya adalah untuk :
1. Untuk mengetahui hubungan antara tagihan tertunda biaya listrik dengan pendapatan non aeronautika bidang komersial PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Soekarno-hatta dalam rangka peningkatan pendapatan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tagihan tertunda terhadap pendapatan non aeronautika bidang komersial.
3. Untuk mengetahui pengaruh tagihan tertunda biaya listrik terhadap pendapatan non aeronautika.



b.         Manfaat Penulisan

Penulis berharap agar penulisan Tugas Akhir ini dapat memberikan kontribusi kepada berbagai pihak antara lain :

1.                  Bagi Penulis
Laporan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan, mengenai salah 1 (satu) bisnis PT. Angkasa Pura II (Persero) yaitu jasa non aeronautika yang belum didapatkan selama masa  kuliah, sekaligus penulis dapat belajar dari pengalaman PKL melalui Laporan ini.
                    
2.         Bagi PT. Angkasa Pura II (Persero)
Laporan ini dapat dijadikan masukan positif bagi PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

3.         Bagi Lembaga STMT Trisakti
Laporan ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi lembaga serta menjadi salah satu sumber bagi mahasisiwa/i yang ingin menyusun laporan yang berkaitan dengan judul Laporan ini.

C.          Permasalahan
  
Berdasarkan judul tersebut diatas,  maka penulis mengidentifikasikan masalah pada :
1.             Tidak tegasnya pihak perusahaan dalam menagih pemakai jasa ;
2.             Data tagihan tertunda biaya listrik dan pendapatan non aeronautika bidang komersial adalah antara tahun 2008 ;
3.             Resiko yang timbul akibat tagihan tertunda.

D.           Ruang Lingkup Penulisan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis hanya membatasi kajian pada permasalahan tagihan listrik yang tertunda yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Soekarno-Hatta.

E.                 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, pembahasan dan pengkajiannya diklasifikasikan secara sistematis ke dalam 5 (lima) bab yaitu :
BAB I    : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, permasalahan, ruang lingkup penulisan,  dan sistematika penulisan.
         BAB II   : KAJIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan berbagai referensi/tinjauan pustaka yang mendukung kajian yang penulis sampaikan.

         BAB III : GAMBARAN UMUM PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Dalam bab ini diuraikan tentang segala sesuatu yang terkait dengan Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan, Lingkup Bidang Usaha, Visi, Misi, Strategi, Tujuan, dan Falsafah Perusahaan, Kegiatan Usaha Perusahaan, serta Fasilitas yang dimiliki Perusahaan.

BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis melakukan pengamatan terhadap materi yang penulis angkat sesuai dengan judul yang disajikan.

BAB V   : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang mungkin berguna bagi perusahaan sebagai bahan masukan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar