Minggu, 21 Februari 2010

TUGAS TAMBAHAN TEJO ISMOYO (224 105 138)


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Transportasi Udara

1. Pengertian Transportasi Udara
            Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan menunjang kegiatan masyarakat serta pertumbuhan industrial. Dengan adanya transportasi, menyebabkan adanya spesialisasi atau pembagian menurut ahlinya di bidang masing-masing.
            Pertumbuhan ekonomi suatu Negara atau bangsa tergantung pada tersedianya pengangkutan dalam Negara yang bersangkutan. Suatu barang atau komoditi mempunyai nilai menurut tempat dan waktu, jika barang tersebut dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
            Dalam hal ini, dengan menggunakan tranportasi dapat menciptakan suatu barang/komoditi berguna menurut waktu dan tempat (time utility and place utility).
Dalam trasportasi kita melihat dua kategori yaitu:
Pertama : pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggukan alat angkut.
Kedua : mengangkut penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Menurut Salim (2002:6):
            “transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam transpotasi terlihat ada dua unsure yang terpenting yaitu:
  1. Pemindahan atau pergerakan (movement)
  2. Secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditif) dan penumpang ke tempat lainnya.
Transportasi menurut Nasution (2004:15)
            “adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses ini dari tempat asal, darimana kegiatan angkutan di mulai, ketempat tujuan, kemana kegiatan pengangkutan di akhir”.
            Dalam hubungan kegiatan transportasi udara minimal ada 4 (empat) hal yang harus dipenuhi,yaitu:
a., Ada muatan yang diangkut.
b. Tersedia pesawat udara (armada pengangkutan)
c. Tersedia jalur udara dan Bandar udara sebagai fasilitas penunjang.
d. Menaikan dan menurunkan penumpang, kargo dan bagasi.

2. Pembagian Fungsi Transportasi
            Di dalam mempelajari tranpotasi dapat kita golongkan atas dua bagian:
  1. Pertama : angkutan penumpang, untuk pengangkutan penumpang digunakan mobil/ kendaraan pribadi dan alat angkut lainnya.
  2. Kedua : selain mobil yang digunakan untuk mengangkut penumpang, digunakan pula kendaraan untuk pengangkutan umum seperti, bus, pesawat udara, kereta api, kapal laut, kapal penyebrangan dan pelayaran samudera.

3. Produksi yang Ekomonis
            Suatu produksi akan bermanfaat dan ekonomis, bila tersedia cukup moda transportasi, hal mana ada kaitannya transpotasi dengan produksi dalam artian untuk pelemparan komoditi tersebut ke pasar (market).
Di sini kelihatan bahwa ada hubungannya transportasi dengan produksi:
  1. Dengan tidak adanya trnsportasi, masyarakat tidak akan mendapatkan keuntungan dari produksi.
  2. Oleh karena itu, seharusnya masyarakat bisa memanfaatkan transportasi sebaik mungkin.
  3. Dengan efektif dan efisien pengelolaan moda transpotasi akan memberikan dampak makro dan mikro terhadap pembangunan ekonomi.
Setidaknya transportasi udara khususnya membawakan perubahan besar di dunia ekonomi sekarang ini, bisa memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi masyarakat luas. Keadaan geografis tiap-tiap daerah bisa lebih bisa mengoptimalkan penggunakan transportasi terlebih transportasi udara.

B. Mengenal Pariwisata

1. Sejarah Pariwisata
            Untuk lebih memberikan pengertian tentang kompleksitas perbedaan dalam aspek pariwisata modern maka perlu dikemukakan pula, walaupun hanya sepintas, sejarah perjalanan yang dalam perjalannan yang dalam perkembangannya kemudian diartikan sebagai perjalanan wisata.
            Sejak dahulu telah dikenal kelompok orang berani, tabah, dan tak mengenal takut yang menenpuh perjalanan jauh untuk suatu tujuan. Mereka menghadapi gangguan malapetaka serta bahaya yang tidak terbilang banyak demi tujuan yang ingin mereka capai. Adanya berbagai motivasi yang mendorong keberanian dan tekad mereka.

2. Pengertian istilah “Pariwisata”
            Kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lainnya.
            Menurut definisi yang luas tentang pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi social, budaya, alam, dan ilmu.
            Seorang bisa di katakana melakukan perjalanan wisata jika ia memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  1. Harus bersifat sementara.
  2. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena paksaan.
  3. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.

3. Jenis Pariwisata
            Seperti telah disebut, kebanyakan batasan pariwisata telah merinci motif-motif yang mendorong seseorang untuk mengadakan perjalanan wisata. Terutama dalam international tourism, motif-motif tersebut sangat bervariasi dan mempunyai pengaruh yang menentukan pada daerah tujuan wisata yang akan di kunjungi. Perbedaan motif-motif tersebut tercemin dengan adanya berbagai jenis pariwisata. Karena suatu daerah maupun suatu Negara pada umumnya dapat menyajikan berbagai atraksi wisata, maka akan sangat menarik untuk mempelajarinya, dan mempersoalkan jenis pariwisata mana yang sekiranya mempunyai kesempatan yang paling baik untuk dikembangkan didaerah atau Negara tersebut. Hal ini juga akan berpengaruh pada fasilitas yang perlu dipersiapkan dalam membangun maupun dalam program promise.
            Walaupun banyak jenis wisata ditentukan menurut motif tujuan perjalanan, dapat pula dibedakan adanya beberapa jenis pariwisata khusus sebagai berikut:
            1. Pariwisata Untuk Menikmati Perjalanan
            Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara baru yang segar, untuk memenuhi kehendak keingin tahuannya, untuk menikmati keindahan alam, untuk mengetahui hikayah rakyat setempat, untuk menikmati suasana baru di kota lainnya.
            2. Periwisata Untuk Rekreasi
            Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang mengkehendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani. Dengan kata lain mereka lebih menyukai health resort.
            3. Pariwisata Untuk Kebudayaan
            Jenis wisata ini di titik beratkan pada mereka yang menginginkan sebuah ilmu atau riset tentang kebudayaan, mempelajari adapt istiadat setempat, cara hidupnya, peninggalan sejarah peradaban, dan lainnya.
            4. Pariwisata Untuk Olah Raga
            Jenis ini dapat dibagi dalam dua kategori:
a.       Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olah raga seperti olympiade games, world cup dan lainnya.
b.      Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu olah raga bagi meraka yang menginginkan berlatih sendiri datang ke suatu tempat, seperti olah raga memancing, ski, rally, dan lainnya.



5. Pariwisata Untuk Urusan Usaha Dagang
            Sebetulnya hal ini tidak bisa dibilangkan subuah perjalanan wisata, karena ada unsur uang yang akan dicarinya, tetapi pada saat waktu-waktu bebas mereka bisa memanfaatkan perjalanan tersebut untuk berwisata.
            6. Pariwisata Untuk Berkonvensi
            Peranan dunia pariwisata didalam konfrensi-konfrensi tingkat internasional sangatlah penting, hal ini tidak terlepas dari tempat tujuan konfrensi yang bisanya diadakan. Seperti contohnya di Indonesia, Bali merupakan daerah yang paling sering digunakan pihak konfrensi untuk pertemuan penting dunia. Hal ini menandakan bahwa setiap konfrensi yang akan diadakan merupakan sebuah perjalanan wisata karena dilihat dari anggota pertemuan konfrensi yang bisa mencapai ribuan orang yang datang dalam satu tempat yang dituju. Perjalanan inilah yang tidak secara langsung menjadi perjalanan wisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar