Jumat, 27 November 2009

BAB I Roberto S (224107197)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pada awal perkembangan angkutan udara, pengangkutan penumpang dan pos merupakan satu-satunya usaha dari perusahaan penerbangan. Dengan kemajuan perekonomian dan perdagangan dunia, angkutan kargo udara tidak hanya melayani pos saja melainkan juga mengangkut barang-barang yang lebih berat seperti halnya barang-barang berbahaya (Dangerous goods), maupun live animal (AVI). Angkutan  kargo udara kemungkinan menjadi suatu usaha yang tidak kalah pentingnya dari angkutan penumpang sendiri dan hal tersebut juga dirasakan di Indonesia. Setiap tahun pertumbuhan angkutan kargo udara selalu memperlihatkan kecenderungan yang meningkat, baik di tingkat domestik, regional maupun internasional. Para operator penerbangan asing maupun domestik berlomba-lomba dalam menawarkan jasanya dengan strategi masing-masing, untuk  memenuhi target break down atau jumlah pengangkutannya dan merebut pangsa pasar.
Pengangkutan cargo melalui pesawat udara, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri terus meningkat. Hal ini diantaranya dapat kita lihat dengan bertumbuhnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dan berusaha di dalam bidang jasa angkutan udara. Hal tersebut disebabkan adanya permintaan atau kebutuhan yang meningkat dan adanya peningkatan dan kemajuan teknologi serta manajemen yang lebih maju. Selain itu diikuti pula adanya kebutuhan-kebutuhan yang mendesak, seperti keamanan (security), kecepatan (speed), dan ketepatan (punctuality). Waktu pengangkutan dan jangkauan pemasaran yang lebih jauh merupakan keunggulan pengiriman barang melalui transportasi udara. Oleh karena itu perusahaan- perusahaan jasa pengiriman barang atau cargo yang ada saat ini dituntut untuk memberikan pelayanan cepat dan tepat dalam menangani pengiriman barang.
Bisnis penerbangan kargo belum sebanyak penerbangan penumpang. Kargo memang selalu ada, namun sebagian pengusaha penerbangan tidak berkeinginan membuka perusahaan khusus kargo. Alasannya, arus kargo belum sebanding dengan arus penumpang. Memang benar, meski memiliki kecenderungan meningkat, arus kargo belum sebanyak arus penumpang. Seringkali terjadi, pesawat terbang membawa kargo hanya dalam perjalanan pergi, pulang dalam kondisi kosong. Kondisi seperti ini jelas membuat pengusaha takut berbisnis di bidang itu. Akan tetapi, ketakutan sebagian pebisnis tersebut tidak tercermin dalam tubuh RPX Airlines. Bagaimana mungkin? Karena sejak berdiri, maskapai kargo ini sudah memiliki pasar jelas. Sebagian kargo yang diterbangkan merupakan milik Federal Express (FedEx). Melihat sejarah keberadaannya, RPX Airlines memang tak lepas dari keberadaan FedEx di Indonesia. FedEx, maskapai kargo asal Amerika Serikat ini hadir di Indonesia sejak tahun 1985. Wujudnya berada di bawah payung Repex Perdana Internasional sebagai pemegang lisensi. Sebagai mitra bisnis Fedex di Indonesia, Repex Perdana bertugas menangani seluruh operasi pengiriman dan pengambilan kargo di wilayah Indonesia. FedEx hanya menyediakan pesawat untuk menerbangkan kargo yang dikumpulkan Repex ke luar Indonesia. Kemitraan serasi ini membuat FedEx tumbuh menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi kargo udara skala besar. Namanya identik dengan perusahaan penyedia jasa kiriman supercepat. Kemitraan tetap berlanjut meski Repex Perdana telah bermetamorfose menjadi kelompok usaha RPX. Demi memenuhi tugas sebagai penyedia jasa layanan kargo udara, RPX mendirikan RPX Airlines.
RPX Airlines berbeda dengan maskapai penerbangan Indonesia umumnya. Maskapai yang memiliki dua Boeing 737-200 ini memilih berkonsentrasi menerbangkan kargo daripada penumpang. Sebuah bentuk maskapai yang paling dihindari pebisnis penerbangan Indonesia karena dianggap tak menguntungkan. Fakta berkata lain. Dua tahun lebih beroperasi, RPX melaju tanpa rintangan berarti. Lima kota, diantaranya Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makasar dan Singapura diterbangi rutin lima kali seminggu. Kargo demi kargo diangkut. Sebagian besar berupa dokumen, barang elektronik, suku cadang kendaraan, hewan hidup, hewan biota laut hidup dan olahan, serta garmen. Barang-barang jenis inilah yang sering memenuhi ruang kargo B737-200 berkapasitas 15 ton. Rata-rata tingkat isian kargo B737 RPX bisa mencapai 15 ton. Pada beberapa rute pendek bisa mencapai 17 ton. Paling sedikit sekitar delapan ton.
Agar perusahaan dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan baik, maka RPX Airlines harus mengetahui kondisi lingkungan internal serta eksternal perusahaannya dengan baik, sehingga apabila lingkungan internal dan eksternal tersebut telah diperhatikan dengan baik oleh RPX Airlines.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PROSES PENGIRIMAN LIVE ANIMAL CARGO (AVI) PADA PT RPX AIRLINES PADA TAHUN 2008”

B. Perumusan Masalah
            1. Identifikasi masalah
            Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
a.       Adanya ketidak lancaran dalam proses pengiriman live animal cargo (AVI).
b.      Banyaknya hewan-hewan yang mati atau mengalami depresi saat pengangkutan.
c.       Sering terjadinya keterlambatan dalam proses pengiriman live animal.
d.      Proses pengangkutan hewan ke dalam pesawat terkadang sering tidak memperhatikan kondisi hewan tersebut.
e.       Banyaknya penyakit-penyakit baru yang ditimbulkan oleh hewan tertentu.
f.       Proses karantina hewan yang cukup memakan waktu yang lama.
g.      Banyak komplain pada pengiriman live animal cargo (AVI) di route tertentu.

2.      Batasan Masalah
      Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini hanya pada masalah faktor-faktor yang menghambat dalam proses pengiriman Live animal cargo pada PT RPX Airlines pada tahun 2009.
      3. Pokok Masalah
            Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
a.       Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam proses pengiriman Live Animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines tahun 2008?
b.      Faktor apa yang mempengaruhi tingkat  pelayanan pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines  tahun 2008?
c.       Bagaimana proses pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines tahun 2008?
d.      Upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh PT RPX Airlines untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
            1. Tujuan penelitian
a.       Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines.
b.      Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi tingkat  pelayanan pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines.
c.       Untuk mengetahui proses pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines.
d.      Untuk mengetahui upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh PT RPX Airlines untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.


            2. Manfaat Penelitian
a.       Bagi penulis
Untuk dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai faktor-faktor yang menghambat dalam proses pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines , serta sebagai salah satu syarat kelulusan dalam program jenjang Sarjana (S1).
b.Bagi perusahaan
Diharapkan kiranya dapat menjadi bahan masukan serta bahan pertimbangan di dalam setiap pengambilan keputusan dan langkah-langkah kebijakan, dalam rangka mengurangi hambatan dalam pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines di masa yang akan datang sehingga perusahaan dapat meraih keunggulan dalam bersaing dengan para pesaingnya.
c. Bagi lembaga STMT Trisakti
Sebagai informasi dan pengetahuan tambahan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines, serta dapat dipergunakan dan bermanfaat sebagai data dokumentasi perpustakaan STMT Trisakti.



D. Metodoligi Penelitian
   Di dalam pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperlukan dan dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui teknik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut:
1.      Jenis dan Sumber Data
a.       Jenis data
            Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif  maupun kuantitatif. Apabila data yang diperoleh berupa data kualitatif, analisis non statistik atau statistik non parametik digunakan dalam proses analisisnya. Sebaliknya, data kuantitatif dianalisis dengan analisis statistik (parametrik).
b.      Sumber data
Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2.      Populasi dan Sampel
a.       Populasi
            Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pelanggan PT Birotika Semesta/ DHL Express & Logistic tahun 2008.
b.      Sampel
            Data dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak. Sampel penelitian meliputi sejumlah responden dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden.
3.      Teknik Pengumpulan Data
a.       Penelitian lapangan (field research)
      Metode pengumpulan data dan informasi dengan mengadakan tinjauan langsung ke perusahaan guna mengamati secara langsung objek yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang akan dipakai dalam menganalisis topik yang dipilih.
b.      Penelitian Kepustakaan (library research)
Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mencari, membaca, mencatat dan mengumpulkan bahan bacaan dari literatur yang terdapat di perpustakaan yang berhubungan dengan topik yang dipilih, serta data-data dari sumber-sumber tertentu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.



c.       Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
Untuk mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara teratur pula oleh responden. Jumlah responden ditentukan 30 responden . Pengukuran dari pada jawaban responden dengan menggunakan skala likertz.
4.      Teknik Analisis Data






     





Gambar 1.1
Sumber : Drs. Zulian Yamit, M.Si, 2004 : 72
Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan cause and effect diagram (diagram sebab akibat). Diagram tersebut juga disebut sebagai fishbone diagram karena berbentuk seperti kerangka ikan. Yang digunakan untuk menganalisis persoalan dan faktor-faktor yang menimbulkan persoalan tersebut. Dengan mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya. (Drs. Zulian Yamit, M.Si, 2004 : 47).
Pada umumnya ada lima faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun diagram yang dikenal dengan 4M 1E (Man, Machine, Material, Method, Environment).
Cause and effect diagram dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
1.      Untuk menyimpulkan sebab-sebab variasi dalam proses.
2.      Untuk mengidentifikasi kategori dan subkategori sebab-sebab yang mempengaruhi suatu karakteristik kualitas tertentu.
3.      Untuk memberikan petunjuk mengenai macam-macam data yang perlu dikumpulkan. (Dorothea Wahyu Ariani, 1999 : 18)
E.     Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dalam skripsi yang akan dibuat maka penulis membagi atas 5 (lima) bab yang terdiri dari beberapa sub bagian. Adapun yang dibahas pada masing-masing bab secara garis besar dapat dijelaskan, yaitu dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I                   PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II                  LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tentang definisi dan teori-teori yang berhubungan dengan pokok bahasan skripsi ini seperti, manajemen transportasi, kargo udara, pergudangan udara, serta analisis data faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines.
BAB III                GAMBARAN UMUM PT RPX AIRLINES
Bab ini berisi tentang PT RPX Airlines mengenai gambaran umum perusahaan yaitu sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan manajemen serta kegiatan perusahaan.
BAB IV                ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi pembahasan mengenai faktor-faktor yang menghambat dalam proses pengiriman Live animal Cargo (AVI) pada PT RPX Airlines.
BAB V                  PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir, dalam bab penutup ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran-saran kepada PT RPX Airlines yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.

3 komentar:

  1. Ass. selamat malam... bolehkah saya meminta contac person nya? saya mahiswi STMT TRISAKTI juga, CP untuk keperluan diskusi. Thx

    BalasHapus
  2. SElamat malam bolehkah saya meminta contack person, untuk keperluan diskusi

    BalasHapus
  3. Halo,
    Ini untuk memberi tahu masyarakat umum bahwa Mr.John kerry jemmy, pemberi pinjaman pribadi memiliki kesempatan finansial untuk semua orang yang membutuhkan bantuan keuangan, pinjaman investasi, pinjaman investasi, konsolidasi hutang dan banyak lagi. Sudahkah anda ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Jangan melihat lebih jauh, karena kami berada di sini untuk semua masalah keuangan Anda, kami memberikan pinjaman dengan tingkat suku bunga 2% kepada perorangan dan perusahaan dalam persyaratan dan ketentuan yang jelas dan dapat dimengerti. Tidak memerlukan cek kredit, dijamin 100%. Hubungi kami hari ini dan Anda akan dengan senang hati melakukannya karena kami berada di sini untuk melakukan semua masalah sejarah keuangan Anda.

    Kirimkan kami email ke: (creditcashexpress8@gmail.com)

    BalasHapus