Kamis, 12 November 2009

BAB I Tumpal Parningotan Silitonga (224107090)


B A B  I
P E N D A H U L U A N

I.1.       Latar Belakang Masalah

      Salah satu sumber pendanaan (financing) sebuah perusahaan adalah pendanaan melalui kredit berupa kredit jangka panjang (long-term debt). Jika perusahaan ingin mengembangkan usahanya, umumnya mereka mengeluarkan obligasi. Namun selain itu, mereka juga bisa mengadakan pinjaman kredit ke bank. Namun tentu saja untuk mengadakan pinjaman ke bank, perusahaan (corporate) tersebut harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh bank yang bersangkutan.
Berdasarkan survei Bank Indonesia, pemberian kredit perbankan pada triwulan I maupun perkiraan triwulan II tahun 2000 menunjukkan peningkatan. Hal ini terutama disebabkan oleh membaiknya prospek usaha nasabah dan kelebihan likuiditas bank[1].
Survey Bank Indonesia tahun 2001 menunjukkan bahwa persetujuan pemberian kredit pada triwulan II tahun 2001 meningkat tajam. Kondisi ini terjadi juga karena membaiknya prospek usaha nasabah bank dan membaiknya modal bank. Namun dari survei tersebut, tidak ada laporan mengenai angka nominal permintaan dan persetujuan pemberian kredit tersebut. Sebagaimana triwulan II tahun 2001, alasan utama peningkatan persetujuan pemberian kredit baru adalah membaiknya prospek usaha nasabah (sisi eksternal) dan menguatnya permodalan bank (sisi internal). Berdasarkan kelompok banknya, peningkatan tertinggi dialami kelompok bank besar diikuti kelompok bank menengah[2].
Mungkin standar setiap bank berbeda, dan keputusan yang diambil pihak bank tidak hanya bergantung pada informasi akuntansi tersebut. Namun studi ini ingin melihat seberapa besar pengaruh informasi akuntansi tersebut dalam mempengaruhi keputusan bank untuk para debitur, dalam hal ini adalah perusahaan.

I.2.       Perumusan Masalah

Dalam sebuah Laporan Keuangan, informasi yang paling sering disajikan adalah (1) neraca (balance sheet), (2) laporan laba-rugi (income statement), (3) laporan arus kas (statement of cash flow), dan (4) laporan perubahan ekuitas pemegang saham (statement of owners’ or stockholders’ equity).[3]
Untuk perusahaan yang listed di bursa keuangan (misalnya, untuk Indonesia, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya), laporan keuangan (setelah diaudit oleh auditor eksternal, yaitu kantor akuntan publik yang independent) ini dipublikasikan kepada publik. Laporan Keuangan ini nanti akan dipakai oleh para pengambil keputusan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Para pengambil keputusan itu adalah para investor, para kreditor, para manajer, pemerintah, dan juga masyarakat.
Penelitian ini mencoba melihat seberapa besar atau seberapa signifikan pengaruh informasi akuntansi yang disediakan oleh laporan keuangan, khususnya bagi bank sebagai kreditor, dalam pengambilan keputusan pemberian kredit; apakah bank akan menyetujui pemberian kredit tersebut, atau sebaliknya, menolak untuk memberikan kredit yang dimaksud.

I.3.       Tujuan Penelitian

      Seperti yang sudah diungkapkan, pemberian kredit oleh bank kepada nasabah yang memiliki usaha dipengaruhi oleh posisi keuangan nasabah itu sendiri (sisi eksternal). Selain itu juga, bank sendiri harus memiliki struktur modal yang baik sehingga dapat memberikan kredit yang dimaksud (sisi internal).
Dari dua kenyataan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sederhana bahwa pemberian kredit tidak melulu dipengaruhi oleh sisi eksternal, yaitu nasabah, tetapi juga harus didukung oleh solidnya sisi internal, yaitu bank sebagai pemberi kredit itu sendiri.
Dengan demikian, penelitian ini mencoba untuk melihat:
1.      bagaimana informasi akuntansi dapat memberi pengaruh terhadap pemberian kredit bank?.
2.      kondisi struktur modal bank juga memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan penyaluran kredit.

I.4.       Hipotesa
Berhubungan dengan tujuan dari penelitian ini, ada satu hal yang perlu diketahui mengenai kredit bank.
Kredit bank, setelah kredit perdagangan, merupakan sumber pendanaan jangka pendek yang terbesar[4].
Maka dari itu, hipotesa yang akan dikembangkan adalah:
“informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap keputusan pemberian kredit.”

I.5.       Ruang Lingkup Penelitian

Sebelumnya telah diadakan riset literatur pada pengaruh informasi akuntansi terhadapa sekelompok investor dan kreditor. Hasil dari riset ini memunculkan gambaran bahwa data akuntansi penting gunanya bagi para investor seperti dalam perhitungan harga-harga saham dan bagi kreditor yang hendak memutuskan untuk memberikan pinjaman.
Selain itu, mengenai kondisi struktur  modal sebuah bank dalam memberikan kredit, diatur oleh Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/10/PBI/2003 tentang Prinsip Kehati-hatian Dalam Kegiatan Penyertaan Modal. Hal ini penting untuk diperhatikan sebab keputusan pemberian kredit oleh suatu bank tidak lepas dari peranan pemerintah dengan setiap peraturan dan kebijakannya dalam rangka menjaga kondisi ekonomi negaranya berdasarkan kondisi masyarakatnya. Tentunya pemerintah setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda dari negara lain. Apakah kebijakan ini berpengaruh secara signifikan atau tidak, atau pun tidak berpengaruh sama sekali, akan dianalisa dalam penelitian ini.


I.6.       Sistematika Penulisan
Proposal ini akan dibagi menjadi 3 bab, dimana pada Bab I adalah pendahuluan yang menggambarkan secara umum aspek-aspek pokok yang melandasi penulisan proposal penelitian ini secara keseluruhan. Dengan demikian dari bab pendahuluan ini dapat diketahui secara singkat isi proposal penelitian ini. Secara garis besar Bab I ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesa, ruang lingkup, serta sistematika penulisan.
Bab II, akan menerangkan telaah literatur yang berisi tentang kerangka teori yang melandasi penelitian ini. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kredit bank dan informasi akuntansi secara lebih luas.
 Bab III, akan menjabarkan mengenai model penelitian yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu analisis Multiple Regression, untuk menjelaskan pengaruh informasi akuntansi terhadap keputusan pemberian kredit bank.


I. 7.      Penutup
Dengan adanya system dari pengkreditan bank maka akan lebih mudah dalam melakuka transaksi dan akn saling menguntungkan satu dengan yang lain.

I. 8.    Daftar pustaka


Uma Sekaran, “Research Methods For Business: A Skill Building Approach”, 4th edition, International edition.
Kieso & Weygandt, “Intermediate Accounting”, 9th edition, 1998.
Arthur J. Keown, David F. Scott, John D. Martin, Jay William Petty, “Basic Financial management”, 7th edition, Prentice Hall International Edition, 1996.
Alvin A. Arens, James K. Loebbecke, “Auditing: An Integrated Approach”, 8th edition, Prentice Hall International Inc., 2000.
Anton Hendranata, “Metode Peramalan”, Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Januari 2003.
Peraturan Bank Indonesia, “Prinsip Kehati-hatian Dalam Kegiatan Penyertaan Modal,” Nomor 5/10/PBI/2003.
Kompas Cyber Media, “Pemberian Kredit baru Perbankan Meningkat,” 14 April 2000, www.kompas.com
Kompas Cyber Media, “Survei BI: Persetujuan Kredit Baru Naik Tajam,” 19 Juli 2001, www.kompas.com
Abdul Mongid, “Accounting Data and Bank failure: A Model For Indonesia”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No.1, Januari 2002.
Thomas A. Ulrich, “The Financial Planning Implicarions of Bank Loan Pricing”, Journal of Accountancy, September 1980.



[1] Kompas Cyber Media, “Pemberian Kredit baru Perbankan Meningkat,” 14 April 2000.
[2] Kompas Cyber Media, “Survei BI: Persetujuan Kredit Baru Naik Tajam,” 19 Juli 2001.
[3] Kieso & Weygandt, “Intermediate Accounting”, 9th edition, 1998, hal. 3.
[4] Thomas A. Ulrich, “The Financial Planning Implicarions of Bank Loan Pricing”, Journal of Accountancy, (September 1980), hal.64

Tidak ada komentar:

Posting Komentar